• Headline
  • H⭕rizon
  • Review
  • About us






  • Arsip Artikel





    FIGUR INDUSTRI MIGAS INDONESIA, 2011

    Di Indonesia terkandung 60 cekungan sedimen potensi hidrokarbon  tersebar dari Sabang sampai Papua, sementara kegiatan industri minyak dan gas bumi (migas) mencakup kegiatan eksplorasi dan produksi migas baru dilakukan pada 38 cekungan, sedangkan 22 cekungan lainnya masih belum tersentuh kegiatan  industri yang secara geografis terletak di lepas pantai wilayah Indonesia Bagian Timur (IBT), meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, Halmahera, Maluku dan Papua. 

    Mengacu data Kementerian Energi dan  Sumber Daya Mineral (KESDM) rasio sukses eksplorasi di Indonesia  termasuk pemboran deliniasi rata-rata 38% atau lebih tinggi dibanding wilayah  Asia Tenggara lainnya (30%). Sedangkan tingkat keberhasilan pemboran sumur wild cat rata-rata lebih tinggi 10%. Biaya penemuan (finding cost) cekungan di kawasan offshore juga relatif lebih rendah dibanding negara lain seAsia Tenggara.  

    Cadangan minyak bumi Indonesia sekitar 7,9 MMSTB (2009), sementara cadangan gas berkisar 159 TSCF (2009), saat ini sebagian besar produksi minyak berasal dari sumur minyak tua dengan tingkat natural decline rata-rata mencapai  12%, sementara produksi gas 10 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas mayoritas dalam satu dasawarsa terakhir meningkat hingga dua kali lipat. 

    Sehingga dapat dikatakan tingkat produksi gas Indonesia berkontribusi signifikan menambal minimnya kapasitas produksi minyak dalam pemenuhan  target peneriman negara. 
    Mengacu data BPMIGAS, selama tiga tahun berselang produksi migas tercatat semakin berkurang dari 2,393 ribu BOPED (2008) menjadi 2,369 ribu BOPED (2009), sementara produksi migas per September 2010 masih berkisar 2.327.716 BOEPD. 
    Namun, sampai saat ini industri migas masih menjadi primadona perolehan negara serta menempati urutan pertama dalam “Top 10”  komoditas ekspor Indonesia, dan perannya diprediksi masih berlanjut hingga 30 tahun ke depan. 

    Menyikapi minimnya produksi minyak, kabarnya upaya kegiatan eksplorasi terus berlanjut baik di daerah mature maupun frontier, optimalisasi produksi sumur minyak eksisting diupayakan lewat metode enhanced oil recovery (EOR) dengan harapan cadangan dan produksi migas dapat ditingkatkan hingga berkisar 35%.  

    Untuk meraih sasaran jangka panjang (2006-2025) dengan target produksi migas 8,05 BOEPD (minyak bumi 1,4 juta BOEPD dan gas 6,75 BOEPD), dilakukan  percepatan produksi lapangan baru, re-opening sumur tua yang masih berpotensi serta pengembangan lapangan marginal. * (ft: ist)




    Bagikan




    Komentar & Pesan

    Nama
    Email *
    Pesan *
    Pesan dan komentar Anda tidak di publikasikan. Terimakasih.
    _______________________________________          Adv
    __________________________________________________ 
    WAKTU SAAT INI:
    Follow:
    Facebook  Twitter  Instagram  Youtube   


    mediadata.co.id - News & Report